sambutan hangat

Selamat datang diblog ga' penting yg pernah ada, jangan bunuh penulisnya karena monyet hewan yg dilindungi

Rabu, 05 Februari 2014

When My First Love Ends


ok blakangan ini gue jd sering galau. gue ngeliat hujan galau, gue ngeliat orang pacaran galau, gue bercermin galau. disaat kegalauan itu, gue cari-cari musik yang enak buat didengerin dan menemukan satu judul lagu yang ngena bngt ke gue "Heaven - hatsune miku". walau gue gak ngerti arti liriknya yg penting itu enak didengerin. akhirnya karena seringnya gue dengerin tuh lagu tiba-tiba muncul keinginan buat cerpen tentang lagu itu. *MenghelaNafas kadang sesuatu yang kita harapkan kedatangannya akan datang tanpa disengaja, tapi terkadang hal tersebut juga hilang tanpa disengaja.

When My First Love Ends

            “oyy bil liat deh kakak itu, hehehe aku gak tau kenapa tapi kayaknya aku ngefans deh sama dia”, kata ku pada Nabila. “hahaha aku kenal dia kok, namanya kak Ryo Ardiansyah dia anak basket sekaligus pecinta jepang kayak kamu sin, kalau kelasnya sih ada di atas kelas kita tepatnya 11 IPA 5, umurnya 17 tahun, rumahnya di jalan manggarai no 97, hobinya berkhayal yang aneh-aneh”jawab Nabila.”haahhh…. enak ya kamu bisa kenal orang kayak kak Ryo, hehe jadi iri nih, omong-omong kok kamu tahu banyak tentang kakak itu?”, Tanya ku penasaran.”hahaha kmu gak sadar ya dia itu mirip siapa”. saat Nabila bilang seperti itu aku pun langsung sadar kalau nabila itu mukanya mirip dengan kakak itu. “ehh… bil kamu itu…???” “yup bener dia itu kakak ku” jawab Nabila sambil tersenyum.

            Namaku adalah Sinta dan Nabila adalah sahabatku mulai dari MOS masuk SMA. Dan sekarangpun aku  sekelas dengan dia. aku sekarang sekolah di SMA Negeri 50 dan duduk di kelas 10-A. Yaa… untuk beberapa waktu ini aku hidup dengan damai di sekolah ini, walaupun aku harus sekelas dengan Nabila adik dari orang yang di mata ku keren banget.

            “oyy Sin ayo pulang”,ajak Nabila.”hehe ntar dulu deh, jarang jarang kecepatan download dengan wifi sekolah di atas 100 KB/sec, ak jadi betah disini bil hehehe”,jawab ku gembira.”ya deh terserah kamu aja”. 4 jam berlalu, tanpa sadar sekolahpun sudah sangat sepi. Walaupun sekolah sangat sepi tapi aku masih asik saja mendownload lagu dan anime yang ku suka. Saat asik asiknya aku dengerin lagu tiba-tiba aku merasa ada orang di belakang ku.”hmmm kamu suka hatsune miku ya dek”,kata kak Ryo. disaat yang sama aku sejenak terdiam dan aku pun bingung mau jawab apa .” ehh… i i iya kak hehe lumayan” jawab ku gugup. Aku benar benar gugup sampai aku gak tahu harus jawab apa. “kalau gak salah itu judulnya when my first love ends kan, hehehe aku suka makna dari lagu itu” kata kak Ryo. Jujur selama ini aku mendownload lagu luar gak pernah hafal liriknya, jangankan lirik kadang saja aku lupa judul lagu yang aku mainkan sendiri, apalagi makna lagu tersebut. “hehehe iya kak maknanya bagus banget”,jawab ku sok tahu. ”hmm… omong omong aku punya banyak kok lagu-lagunya kalau kamu mau copy aja dek, oh iya sebelum itu nama ku Ryo, kalau kamu?”Tanya kak Ryo. “ehh na namaku sinta kelas 10-A”.bodoh padahal kan kak Ryo gak Tanya kelas ku, sial aku benar benar gugup.”ohhh berarti kamu kenal adik ku dong, namanya Nabila” lanjut kak Ryo.”hehehe iya kak bisa dibilang dia itu sahabat ku”, jawab ku. Setelah itu aku dan kak Ryo bicara banyak hal sampai gak terasa 1 jam pun berlalu dan hari pun benar benar sudah sore. Kadang aku berfikir kenapa harus ada matahari tenggelam di hari yang indah seperti ini. tapi apa boleh buat aku pun akhirnya terpaksa pulang di hari itu.


            Satu bulan pun berlalu. Banyak hal yang terjadi dengan ku dan kak Ryo. Akupun merasa kalau rasa fans ku yang dulu pada kak Ryo sekarang berubah menjadi sayang. Tapi disisi lain aku ragu kalau kak Ryo punya perasaan yang sama dengan ku. Terlebih lagi kak Ryo adalah kakak dari sahabatku sendiri. Kadang aku hanya bisa melihat kak Ryo dari jauh. Tawanya saat bersama temannya, senyumnya saat bermain basket, tingkah lakunya saat sedang bercanda, semua hal tentang dia yang hanya bisa aku rasakan dari jarak lebih dari 5 meter. Hahaha andaikan saja semua bintang di langit bisa membantuku memberitahu pada kak Ryo apa yang kurasakan sekarang mungkin aku tak perlu memendam perasaan ini terlalu lama. Tapi aku tahu kalau itu hanya harapan kosong sih. Aku hanya bisa menunggu untuk sekarang.

            “maaf sebelumnya tapi sekarang sel kangker pada mata mu sudah mulai parah, jika ini dibiarkan maka dalam 1 bulan kamu tidak akan bisa melihat dunia lagi”,kata dokter. Yaa aku mengidap penyakit pada mata ku. Ini sudah tahun ke8. aku selama ini berusaha menutupinya dari orang sekitarku karena aku gak mau kalau orang lain menjauhi ku karena penyakit ini. Harapanku yang sekarang hanyalah menikmati indahnya dunia sebelum aku di selimuti kegegelapan. Terlebih lagi aku bisa mengingat senyumnya untuk setidaknya menemani ku dalam kegegelapan itu nanti.
            “eh dek ada festival budaya jepang gitu di taman kota, pinginnya sih aku kesana tapi temen-temen ku gak ada yang punya waktu, besok kamu ada waktu gak?”, kata kak Ryo. “ohh besok malem ya, hmm kayaknya aku gak ada acara kak, ya deh besok yaa kak”, jawab ku sambil tersenyum.

            Keesokan harinya aku pun pergi dengan kak Ryo ke festival itu. Aku melihat banyak hal yang menarik, hal yang unik, dan banyak aksesoris yang sebenarnya aku cari sejak lama. Aku benar benar seperti di surga. 7 jam aku disana dan gak terasa sudah malam. “ehh dek setelah ini bakal ada hal yang lebih keren lagi”, kata kak Ryo. Tiba tiba di langit terlihat kembang api yang sangat indah. Aku terdiam, ntah kenapa aku menjadi merasa tenang saat melihat itu dengan kak Ryo dan tanpa kusadari mata ku meneteskan air mata.“loh dek kenapa kamu nangis??”, kata kak Ryo penasaran. Dan saat itu aku benar-benar gak bisa untuk berhenti menangis. semua yang ku pendam rasanya keluar dari setiap air mata ku. “kak jujur se sebenarnya... a aku ugghhh”. Ntah kenpa tiba tiba mataku mendadak sangat sakit dan Pandangan ku menjadi buram dan pada akhirnya aku pun pingsan.

            Saat aku tersadar aku sudah terbaring ntah dimana dengan alat yang ditempelkan pada mata ku, aku jadi tidak bisa melihat apa-apa.”tenang aja kamu sekarang di rumah sakit, aku sudah tahu semuanya dek, kenapa kamu tidak cerita itu semua ke aku dari dulu, apa kamu takut semua akan merubah pandangnya padamu dan akhirnya menjauhi mu, kalau kamu berfikir seperti itu kamu salah dek, kamu gak akan sendiri, adek ku sebagai sahabat mu atau teman-teman mu yang lain, bahkan aku sendiri gak akan ninggalin kamu sendirian, selama kamu jujur pada dirimu sendiri maka tidak ada yang akan menjadi beban di hidupmu, hmm mulai sekarang aku janji deh kalau aku akan bersama-sama denganmu selalu untuk terus melihat dunia, pegang janji ku dek”,kata kak Ryo. Aku hanya bisa mendengar kata katanya saja waktu itu. Aku sangat terharu dengan semua itu. Mungkin aku sekarang sudah siap jika dipaksa untuk tidak melihat dunia lagi, karena sekrang aku yakin aku tidak akan merasa sendiri dalam kegegelapan itu nanti.

            2 hari kemudian “sin sebentar lagi kamu akan bisa melihat dunia seumur hidup mu, hmm selamat ya teman”, kata Nabila sambil tersedu. Aku gak tahu kenapa Nabila harus menangis, apa munkin karena dia melihat keadaan ku yang seperti ini. Jujur jika aku bisa menangis sekarang maka air mata ku tidak akan berhenti keluar. Dan satu jam kemudian aku ada di ruang operasi, aku hanya berharap ini cepat selesai dan aku cepat melihat wajah Nabila, terutama kak Ryo. 3 jam pun berlalu aku hanya pasrah dengan apa yang tim medis selama mengoprasi mata ku. 

Setelah semua selesai akhirnya dokter pun memperbolehkanku untuk membuka perban yang menutupi mata ku. Orang pertama  yang ku lihat adalah Nabila sahabatku. Raut wajahnya seperti orang yang habis menangis. “bil kenapa dengan mata mu, kenapa mata mu begitu sembab?, seperti orang yang habis nangis beberapa hari tanpa henti”, Tanya ku heran. “gak apa apa sin, kamu cepet keluar dari rumah sakit ya, biar kamu bisa melihat dunia di luar lagi seperti dulu”, jawabnya sambil tersenyum. Aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dari ku. Dan aku yakin itulah yang membuatnya menangis.
Tengah malam itu tiba-tiba saja HP ku berdering dan ada sms masuk ke HP ku. Aku sempat terkejut kerena sms itu dari kak Ryo dan jarang-jarang kak Ryo sms di tengah malam."terimakasih atas semua waktu bersamamu ya dek, I love you"

 Aku tidak tahu apa maksud sms kak Ryo itu. Tapi satu yang jelas, aku ingin cepat malam ini berakhir dan pagi nanti aku bakal ke rumah Nabila dan bisa bertemu dengan mereka berdua lagi seperti dulu.
 
            “hai sin gimana kmu udah sehat kan?”, Tanya nabila. “yaa sudah bil, Tapi aku masih belum terbiasa saja untuk melihat lagi, kata dokter mata dan saraf ku perlu penyesuaian dulu, aku juga gak boleh terlalu lelah untuk sementara ini”jawab ku. Aku dan dia pun berbincang bincang cukup lama di kamarnya sampai pada akhirnya aku diajak jalan-jalan keluar bersamanya. “emang mau kemana bil?”, Tanya ku heran. “sudah lah apa kamu gak bosen di rumah terus, jalan jalan aja kemana gitu kayak dulu hehehe…”,jawab nabila.

            Aku dan dia berkeliling kota, ke game center, ke took buku, mall dan tempat tempat yang biasanya kami kunjungi dulu.”eh.. toko bunga?, mau beli bunga buat siapa bil?” Tanya ku heran, jujur aku heran kenapa nabila membeli bunga. Aku punya firasat kalau dia sekarang sudah punya pacar. “hahaha.. aku beli bunga ini untuk orang yang aku sayang sin”, jawabnya sambil tersenyum. Kurasa dugaan ku benar kalau dia sekarang udah punya pacar.

            “sin apa perasaan mu jika seseorang yang kamu cinta menghilang?” “hmm… mungkin aku bakal menangis bil memang kenapa?” “haha aku juga seperti itu saat dia pergi sin” “hah?? Dia? Dia siapa??”. Nabila hanya tersenyum tipis dan tidak menjawab. “hah?? Kuburan? Mau ngapain kita kesini bil?” Tanya ku penasaran. Dan pada akhirnya semua rasa penasaran ku dijawab saat aku melihat batu nisan yang bertuliskan nama Ryo Ardiansyah.

            Aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa melihat seorang sahabatku berdoa dan menebar bunga di makam kakaknya sendiri. “kakak ku sudah punya penyakit jantung sejak dia kelas 7 SMP, sebenarnya dia sudah di perkirakan dokter jika hidupnya hanya hingga kelas 10 SMA, dia sangat suka bermain basket walaupun sudah dilarang terlalu capek tapi tetap saja dia keras kepala, mungkin basket lah yang telah memberinya semangat hidup hingga dia bisa bertahan hidup satu tahun dari waktu yang diperkirakan dokter”. “tapi bil… kakak mu tadi malam masih sempat sms aku”, lanjutku sambil menangis. “hmm tepat sebelum kakak ku meninggal dia mengirimkan sms itu pada mu, tapi sms itu pending dan baru terkirim kemarin malam”, jawabnya. Aku merasa sangat terpukul aku gak tau harus seperti apa sekarang, bahkan aku tidak bisa mengingat wajah nya saat terakhir melihat kembang api bersamanya.“kakak ku selalu ingin berguna bagi orang lain, bahkan dia rela mengorbankan dirinya untuk orang lain” “maksudmu??”, Tanya ku. “kau bisa melihat dan kau bisa menangis saat ini dengan mata dari kakak ku sin”, jawabnya sambil tersenyum dan menangis. 

            Sekarang aku merasa benar – benar sunyi di tempat ini. Aku merasa angin pun berusaha menenangkan ku tapi itu tak berguna. Aku hanya ingin semua kembali, tetapi itu hanya sebatas harapan kosong. sekarang aku mengerti cara dia melihat dunia bersama ku. dan pada akhirnya aku mengerti, makna dari lagu pertama yang aku dengar bersamanya “When My First Love Ends”