sambutan hangat

Selamat datang diblog ga' penting yg pernah ada, jangan bunuh penulisnya karena monyet hewan yg dilindungi

Rabu, 05 Februari 2014

When My First Love Ends


ok blakangan ini gue jd sering galau. gue ngeliat hujan galau, gue ngeliat orang pacaran galau, gue bercermin galau. disaat kegalauan itu, gue cari-cari musik yang enak buat didengerin dan menemukan satu judul lagu yang ngena bngt ke gue "Heaven - hatsune miku". walau gue gak ngerti arti liriknya yg penting itu enak didengerin. akhirnya karena seringnya gue dengerin tuh lagu tiba-tiba muncul keinginan buat cerpen tentang lagu itu. *MenghelaNafas kadang sesuatu yang kita harapkan kedatangannya akan datang tanpa disengaja, tapi terkadang hal tersebut juga hilang tanpa disengaja.

When My First Love Ends

            “oyy bil liat deh kakak itu, hehehe aku gak tau kenapa tapi kayaknya aku ngefans deh sama dia”, kata ku pada Nabila. “hahaha aku kenal dia kok, namanya kak Ryo Ardiansyah dia anak basket sekaligus pecinta jepang kayak kamu sin, kalau kelasnya sih ada di atas kelas kita tepatnya 11 IPA 5, umurnya 17 tahun, rumahnya di jalan manggarai no 97, hobinya berkhayal yang aneh-aneh”jawab Nabila.”haahhh…. enak ya kamu bisa kenal orang kayak kak Ryo, hehe jadi iri nih, omong-omong kok kamu tahu banyak tentang kakak itu?”, Tanya ku penasaran.”hahaha kmu gak sadar ya dia itu mirip siapa”. saat Nabila bilang seperti itu aku pun langsung sadar kalau nabila itu mukanya mirip dengan kakak itu. “ehh… bil kamu itu…???” “yup bener dia itu kakak ku” jawab Nabila sambil tersenyum.

            Namaku adalah Sinta dan Nabila adalah sahabatku mulai dari MOS masuk SMA. Dan sekarangpun aku  sekelas dengan dia. aku sekarang sekolah di SMA Negeri 50 dan duduk di kelas 10-A. Yaa… untuk beberapa waktu ini aku hidup dengan damai di sekolah ini, walaupun aku harus sekelas dengan Nabila adik dari orang yang di mata ku keren banget.

            “oyy Sin ayo pulang”,ajak Nabila.”hehe ntar dulu deh, jarang jarang kecepatan download dengan wifi sekolah di atas 100 KB/sec, ak jadi betah disini bil hehehe”,jawab ku gembira.”ya deh terserah kamu aja”. 4 jam berlalu, tanpa sadar sekolahpun sudah sangat sepi. Walaupun sekolah sangat sepi tapi aku masih asik saja mendownload lagu dan anime yang ku suka. Saat asik asiknya aku dengerin lagu tiba-tiba aku merasa ada orang di belakang ku.”hmmm kamu suka hatsune miku ya dek”,kata kak Ryo. disaat yang sama aku sejenak terdiam dan aku pun bingung mau jawab apa .” ehh… i i iya kak hehe lumayan” jawab ku gugup. Aku benar benar gugup sampai aku gak tahu harus jawab apa. “kalau gak salah itu judulnya when my first love ends kan, hehehe aku suka makna dari lagu itu” kata kak Ryo. Jujur selama ini aku mendownload lagu luar gak pernah hafal liriknya, jangankan lirik kadang saja aku lupa judul lagu yang aku mainkan sendiri, apalagi makna lagu tersebut. “hehehe iya kak maknanya bagus banget”,jawab ku sok tahu. ”hmm… omong omong aku punya banyak kok lagu-lagunya kalau kamu mau copy aja dek, oh iya sebelum itu nama ku Ryo, kalau kamu?”Tanya kak Ryo. “ehh na namaku sinta kelas 10-A”.bodoh padahal kan kak Ryo gak Tanya kelas ku, sial aku benar benar gugup.”ohhh berarti kamu kenal adik ku dong, namanya Nabila” lanjut kak Ryo.”hehehe iya kak bisa dibilang dia itu sahabat ku”, jawab ku. Setelah itu aku dan kak Ryo bicara banyak hal sampai gak terasa 1 jam pun berlalu dan hari pun benar benar sudah sore. Kadang aku berfikir kenapa harus ada matahari tenggelam di hari yang indah seperti ini. tapi apa boleh buat aku pun akhirnya terpaksa pulang di hari itu.


            Satu bulan pun berlalu. Banyak hal yang terjadi dengan ku dan kak Ryo. Akupun merasa kalau rasa fans ku yang dulu pada kak Ryo sekarang berubah menjadi sayang. Tapi disisi lain aku ragu kalau kak Ryo punya perasaan yang sama dengan ku. Terlebih lagi kak Ryo adalah kakak dari sahabatku sendiri. Kadang aku hanya bisa melihat kak Ryo dari jauh. Tawanya saat bersama temannya, senyumnya saat bermain basket, tingkah lakunya saat sedang bercanda, semua hal tentang dia yang hanya bisa aku rasakan dari jarak lebih dari 5 meter. Hahaha andaikan saja semua bintang di langit bisa membantuku memberitahu pada kak Ryo apa yang kurasakan sekarang mungkin aku tak perlu memendam perasaan ini terlalu lama. Tapi aku tahu kalau itu hanya harapan kosong sih. Aku hanya bisa menunggu untuk sekarang.

            “maaf sebelumnya tapi sekarang sel kangker pada mata mu sudah mulai parah, jika ini dibiarkan maka dalam 1 bulan kamu tidak akan bisa melihat dunia lagi”,kata dokter. Yaa aku mengidap penyakit pada mata ku. Ini sudah tahun ke8. aku selama ini berusaha menutupinya dari orang sekitarku karena aku gak mau kalau orang lain menjauhi ku karena penyakit ini. Harapanku yang sekarang hanyalah menikmati indahnya dunia sebelum aku di selimuti kegegelapan. Terlebih lagi aku bisa mengingat senyumnya untuk setidaknya menemani ku dalam kegegelapan itu nanti.
            “eh dek ada festival budaya jepang gitu di taman kota, pinginnya sih aku kesana tapi temen-temen ku gak ada yang punya waktu, besok kamu ada waktu gak?”, kata kak Ryo. “ohh besok malem ya, hmm kayaknya aku gak ada acara kak, ya deh besok yaa kak”, jawab ku sambil tersenyum.

            Keesokan harinya aku pun pergi dengan kak Ryo ke festival itu. Aku melihat banyak hal yang menarik, hal yang unik, dan banyak aksesoris yang sebenarnya aku cari sejak lama. Aku benar benar seperti di surga. 7 jam aku disana dan gak terasa sudah malam. “ehh dek setelah ini bakal ada hal yang lebih keren lagi”, kata kak Ryo. Tiba tiba di langit terlihat kembang api yang sangat indah. Aku terdiam, ntah kenapa aku menjadi merasa tenang saat melihat itu dengan kak Ryo dan tanpa kusadari mata ku meneteskan air mata.“loh dek kenapa kamu nangis??”, kata kak Ryo penasaran. Dan saat itu aku benar-benar gak bisa untuk berhenti menangis. semua yang ku pendam rasanya keluar dari setiap air mata ku. “kak jujur se sebenarnya... a aku ugghhh”. Ntah kenpa tiba tiba mataku mendadak sangat sakit dan Pandangan ku menjadi buram dan pada akhirnya aku pun pingsan.

            Saat aku tersadar aku sudah terbaring ntah dimana dengan alat yang ditempelkan pada mata ku, aku jadi tidak bisa melihat apa-apa.”tenang aja kamu sekarang di rumah sakit, aku sudah tahu semuanya dek, kenapa kamu tidak cerita itu semua ke aku dari dulu, apa kamu takut semua akan merubah pandangnya padamu dan akhirnya menjauhi mu, kalau kamu berfikir seperti itu kamu salah dek, kamu gak akan sendiri, adek ku sebagai sahabat mu atau teman-teman mu yang lain, bahkan aku sendiri gak akan ninggalin kamu sendirian, selama kamu jujur pada dirimu sendiri maka tidak ada yang akan menjadi beban di hidupmu, hmm mulai sekarang aku janji deh kalau aku akan bersama-sama denganmu selalu untuk terus melihat dunia, pegang janji ku dek”,kata kak Ryo. Aku hanya bisa mendengar kata katanya saja waktu itu. Aku sangat terharu dengan semua itu. Mungkin aku sekarang sudah siap jika dipaksa untuk tidak melihat dunia lagi, karena sekrang aku yakin aku tidak akan merasa sendiri dalam kegegelapan itu nanti.

            2 hari kemudian “sin sebentar lagi kamu akan bisa melihat dunia seumur hidup mu, hmm selamat ya teman”, kata Nabila sambil tersedu. Aku gak tahu kenapa Nabila harus menangis, apa munkin karena dia melihat keadaan ku yang seperti ini. Jujur jika aku bisa menangis sekarang maka air mata ku tidak akan berhenti keluar. Dan satu jam kemudian aku ada di ruang operasi, aku hanya berharap ini cepat selesai dan aku cepat melihat wajah Nabila, terutama kak Ryo. 3 jam pun berlalu aku hanya pasrah dengan apa yang tim medis selama mengoprasi mata ku. 

Setelah semua selesai akhirnya dokter pun memperbolehkanku untuk membuka perban yang menutupi mata ku. Orang pertama  yang ku lihat adalah Nabila sahabatku. Raut wajahnya seperti orang yang habis menangis. “bil kenapa dengan mata mu, kenapa mata mu begitu sembab?, seperti orang yang habis nangis beberapa hari tanpa henti”, Tanya ku heran. “gak apa apa sin, kamu cepet keluar dari rumah sakit ya, biar kamu bisa melihat dunia di luar lagi seperti dulu”, jawabnya sambil tersenyum. Aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dari ku. Dan aku yakin itulah yang membuatnya menangis.
Tengah malam itu tiba-tiba saja HP ku berdering dan ada sms masuk ke HP ku. Aku sempat terkejut kerena sms itu dari kak Ryo dan jarang-jarang kak Ryo sms di tengah malam."terimakasih atas semua waktu bersamamu ya dek, I love you"

 Aku tidak tahu apa maksud sms kak Ryo itu. Tapi satu yang jelas, aku ingin cepat malam ini berakhir dan pagi nanti aku bakal ke rumah Nabila dan bisa bertemu dengan mereka berdua lagi seperti dulu.
 
            “hai sin gimana kmu udah sehat kan?”, Tanya nabila. “yaa sudah bil, Tapi aku masih belum terbiasa saja untuk melihat lagi, kata dokter mata dan saraf ku perlu penyesuaian dulu, aku juga gak boleh terlalu lelah untuk sementara ini”jawab ku. Aku dan dia pun berbincang bincang cukup lama di kamarnya sampai pada akhirnya aku diajak jalan-jalan keluar bersamanya. “emang mau kemana bil?”, Tanya ku heran. “sudah lah apa kamu gak bosen di rumah terus, jalan jalan aja kemana gitu kayak dulu hehehe…”,jawab nabila.

            Aku dan dia berkeliling kota, ke game center, ke took buku, mall dan tempat tempat yang biasanya kami kunjungi dulu.”eh.. toko bunga?, mau beli bunga buat siapa bil?” Tanya ku heran, jujur aku heran kenapa nabila membeli bunga. Aku punya firasat kalau dia sekarang sudah punya pacar. “hahaha.. aku beli bunga ini untuk orang yang aku sayang sin”, jawabnya sambil tersenyum. Kurasa dugaan ku benar kalau dia sekarang udah punya pacar.

            “sin apa perasaan mu jika seseorang yang kamu cinta menghilang?” “hmm… mungkin aku bakal menangis bil memang kenapa?” “haha aku juga seperti itu saat dia pergi sin” “hah?? Dia? Dia siapa??”. Nabila hanya tersenyum tipis dan tidak menjawab. “hah?? Kuburan? Mau ngapain kita kesini bil?” Tanya ku penasaran. Dan pada akhirnya semua rasa penasaran ku dijawab saat aku melihat batu nisan yang bertuliskan nama Ryo Ardiansyah.

            Aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa melihat seorang sahabatku berdoa dan menebar bunga di makam kakaknya sendiri. “kakak ku sudah punya penyakit jantung sejak dia kelas 7 SMP, sebenarnya dia sudah di perkirakan dokter jika hidupnya hanya hingga kelas 10 SMA, dia sangat suka bermain basket walaupun sudah dilarang terlalu capek tapi tetap saja dia keras kepala, mungkin basket lah yang telah memberinya semangat hidup hingga dia bisa bertahan hidup satu tahun dari waktu yang diperkirakan dokter”. “tapi bil… kakak mu tadi malam masih sempat sms aku”, lanjutku sambil menangis. “hmm tepat sebelum kakak ku meninggal dia mengirimkan sms itu pada mu, tapi sms itu pending dan baru terkirim kemarin malam”, jawabnya. Aku merasa sangat terpukul aku gak tau harus seperti apa sekarang, bahkan aku tidak bisa mengingat wajah nya saat terakhir melihat kembang api bersamanya.“kakak ku selalu ingin berguna bagi orang lain, bahkan dia rela mengorbankan dirinya untuk orang lain” “maksudmu??”, Tanya ku. “kau bisa melihat dan kau bisa menangis saat ini dengan mata dari kakak ku sin”, jawabnya sambil tersenyum dan menangis. 

            Sekarang aku merasa benar – benar sunyi di tempat ini. Aku merasa angin pun berusaha menenangkan ku tapi itu tak berguna. Aku hanya ingin semua kembali, tetapi itu hanya sebatas harapan kosong. sekarang aku mengerti cara dia melihat dunia bersama ku. dan pada akhirnya aku mengerti, makna dari lagu pertama yang aku dengar bersamanya “When My First Love Ends”

Sabtu, 17 Agustus 2013

Libur Gue Yang Hina -_-'

liburan ini gue kembali ke suatu tempat. tempat dmn orang suka kesal di jalan, tempat dmn lo lebih milih mandi dan tidur atau mandi sambil tidur dari pada main keluar, tempat dimana AC adalah sumber kehidupan, tempat di mana asap kendaraan menjadi antagonis. bukan mall, bukan selokan, bukan kamar gue, tapi JAKARTA

ya liburan ini gue ke Jakarta. tempat gue di lahirkan. tp gue gak sendiri kesana, ak ditemani salah satu iblis alay yg sadar akan kamera. bahkan petir pun dikira blitz kamera. ya dia adalah adek gue yg pertama gue lupa nama panjangnya pokoknya sering di panggil sofi

gue brangkat menggunakan bus. padahal di tiket katanya jam 2 udah brangkat tapi kenyataannya gue brangkat jam 4 sore, gue nunggu tuh bus kayak nunggu kepastian hati yg masih digantungin. akhirnya tuh bus kampret muncul juga, munculnya juga dgn wajah gak bersalah. gue pun naik ke bus itu dan setelah gue duduk langsung disambut dgn pedagang pedagang anti menyerah. klo jualan maksa bngt. sampai pada akhirnya ada seorang pedagang yg dateng ke gue,"mas ini ada barang bagus bagus cma 10000 ribuan aj" sejenak gue mikir, barang yg di tawarkan itu isinya aneh aneh yg ditaruh dalam plastik dan harganya 10000. ok dalam plastik itu ada pisau, gunting,dan cutter,. ok aku mikir maksud dari orang ini adalah jika ada teroris di bus lu bsa pke senjata yg ada di plastik ini. gue cma manggut manggut paham, tapi pas gue perhatikan lagi di dalam plastik itu ada sebuah bungkusan lagi, gue coba buka isinya dan ternyata pembalut men. gue mikir apa yg harus dilakukan dgn pembalut saat terjadi serangan teroris. dalam pemikiran ku, "ini perampokan serahkan uang kalian" "gue kagak takut, gue udah punya pembalut dan lo gak punya HAHAHAHA....!!!" seisi bus itu terdiam perampok itu terdiam, supir bus terdiam, adek gue terdiam, bahkan malaikat Roqib dan 'Atid gak tau yg gue lakukan harus dimasukan kedalam amal baik atau buruk.

pada akhirnya gue g jadi beli barang aneh itu dan perjalanan gue dimulai. malemnya di perjalanan "mas aku mau muntah keresek mana??" heh keresek. mendadak gue panik, gue cari keresek di tas dan hasilnya nihil, terpaksa gue minta keresek ke penumpang lain yg ada di depan. pas gue udah dapet dan balik "g jadi mas masalahnya udah selesai" untuk kali ini gue g boleh marah karena situasi yg sulit. tapi ternyata  "loh kotak makan gue mana" gue liat tempat sampah ada kotak makan gue yg berisi cairan yg.... ahh sudah lah. si kampret ternyata muntah di kotak makan gue. tapi pertanyaan nya dia naruh nasi yg ada di kotak makan ku itu dimana??. yaa ak masih belom tau sih kyk nya sih pas mau muntah dia makan nasi gue sampe habis dan setelah habis dia muntah di kotak makan nya. ya dalam otaknya jenius dan goblok itu beda tipis

pada akhirnya gue nyampe ke jakarta, kota dimana populasi mobil lebih banyak dari populasi monyet. gue akhirnya naik bus mini dan yg keren menurut gue adalah kernet yg mampu berdiri dalam keadaan apapun bahkan masih bisa ngurusin uang disaat tuh bus berjalan. itu udah kayak avatar aang yg belajar ilmu keseimbangan bertahun-tahun. kadang gue mikir klo menjadi seorang kernet di sebuah bus di jakarta harus memiliki surat izin dan harus dapat rekomendasi dari presiden. ternyata jd kernet sampai segtunya ya

selain itu juga di Jakarta itu mobil nya ekstrim bnyk yang ngawur, berisik bngt deh. kadang polisi itu sampe g tau harus ngapain. mungkin dalam hati sang polisi cma berharap klo mobil mobil dan para pengendaranya itu tahu perasaan para polisi, jd kadang polisi juga galau kronis

yaa stlh di jakarta gue pun ke Bandung. gue pdhl udah pingin beli baju baju bernuansa anime yg ada di bandung. akan tetapi...

di bandung cma 1 hari lagi, dan kegiatan nya cma ke hotel doang

di hotel gue jdi kayak anak dari kampung, shower nya bsa berubah jadi panas dan itu keren, liftnya bsa naik turun itu keren, makanannya mewah bngt itu keren, harganya juga mewah itu kampret. pas tengah malem gue klaperan. gue gak mungkin telp restauran untuk nganterin makanan, itu sama aj gue mau ngebunuh dompet gue sendiri. tpi untungnya adek gue masih bangun "oy sof bikinin popmie dong" "oh iya mas bntar" gue nunggu cma bentar lalu pop mie pun dateng "oh ok ok sof makasih ya tp td masak air dulu??" "hahahah masak air?, di hotel masak air?, dasar orang desa" "la terus, kmu air panas nya dapet dari mana?? itu termos kan airnya habis" "di kamar mandi itu ada shower yg bsa jadi panas , sumpah keren mas, tu pop mie bsa langsung mateng, kpn kpn klo mau masak telor rebus di situ aja, kyknya bsa mateng kok" DAFUQ!!!, itu kampret buat pop mie dari kamar mandi, gue langsung buang tuh pop mie. ya suatu hari nanti bukan hnya telor rebus yg bsa matang, lu akan gue matang kan sof.....

dan setelah dari bandung gue pun kembali ke kota asal gue. bedanya sekarang gue naik kereta dan bedanya adek gue udah gue obat bius 5 kali yaa itu cukup lah sampe ke tujuan.

pada akhirnya liburan gue selese dan bakalan kembali ke rutinitas yg menyebalkan, dimana tanggal merah akan menjadi angka dgn warna yg sangat indah, dimana malam minggu akan lebih dingin seperti biasanya, dan dimana gue harus kembali ngurusin 2 adek yg sama sama punya otak yg kemasukan bnyk debu.

fiuuhhh....
oh ya gue juga mau ngucapin minal aidzin wal faidzin ya mohon maaf lahir batin ^^v

for you [1/2]

hello all, alam dateng lagi ^.^!!! kayaknya blog ini udah mulai berdebu dan banyak sarang laba2, aku datang utk membersihkan!!!! /ga/
jadi, tujuan sebenernya aku dateng kesinui lagi karena aku gak punya blog ;_;
dan aku harus membuat persembahkan buat org yg paling aku cintai selain ibu dan adek2ku itu :3
singkat cerita, aku disuruh ngelakuin sesuatu yg gila menantang buat ngebuktiin cintaku ke dia dan jujur, aku gk kepikiran mau ngapain karena pas itu aku lagi asik ngegame, karena stuck, aku sms 3 temen paling stres yang pernah aku kenal, diantaranya ya.... fitrah dan roy lagi, ditambah satu lagi temenku yg bisa dibilang pinter buat hal beginian, dan hebatnya, mereka mengusulkan hal hebat dan yang bener2 aku kuasai, bikin puisi
so... this is my poem, for you, ohime


YOU


when I see you for the first time
when my heart still belong to someone in the past
and when my egoist side still dominating
I feel... nothing



when I talk to you for the first time
when my heart feel lonely 
and when I know a word called 'optimistic' for the first time
I know... if we can be a good friend



when I meet you for the first time
when my heart is confused with all of my games
and when i started to open my heart
I feel... something wrong in my heart



and today,
when i tell to you about my feeling
when i know something about wisdom
and when I'm trying to be a better person
I know... if I'm fallin' in love with you

so, would you want to spend your heart with me?
I hate to say this, but my egoist side is still exist. so when I'm ignoring you, don't cry okay, because men's biggest sin is make women cry especially their loved one

'have you tried to close your eyes and make a hope when you want something? try it, because i've tried it and when I hope for someone special in my life, I meet you'


oh ya, mumpung belum lupa, happy independence day for my beloved country, INDONESIA ^^ ada satu quote nih di hari kemerdekaan ini 'negara kita aja bisa merdeka dari serangan penjajah, apa kamu nggak bisa merdeka dari hati yang lama menjajahmu?'
and my final words, good bye and keep play osu! :D

Senin, 13 Mei 2013

finally, it's done!

halo pembaca blognya fitrah yang masih setia baca blog ini walaupun aku tau udah banyak berkurang sejak post terakhirnya fitrah kemaren, Alam lagi disini ~
tujuanku ngepost cuma buat nepatin janjiku ke fitrah, yaitu ngepost tugas cerpenku. Beda ama cerpennya fitrah, cerpenku galau kuadrat, kenapa galau? soalnya pas bikin ini suasana hati masih diliputi galau kronis*curcol*
So, here is my story, mohon maaf apabila ada kesamaan nama atau mungkin mirip - mirip dikit :p




CASANOVA


  Dering telepon genggam membangunkanku dari mimpi indah pagi itu, yang ternyata akan menjadi hari paling penting dalam hidupku. Terlihat tulisan ''pesan dari : Ananda Mova Firdausa'' di layar hp ku, kukira isinya penting, ternyata hanya ucapan selamat pagi. Saat ku akan membalas pesan, tiba - tiba teleponku berdering lagi karena ada pesan lain. ''pesan dari : Nadialena Ramadhana'' dan isinya juga sama dengan pesan tadi, saat ku akan membalas pesan kedua orang ini, kejadian yang sama terulang lagi, bahkan lebih parah karena ada puluhan pesan yang isinya menyatakan hal yang sama, yaitu ucapan selamat pagi. Pagi tenang ini berubah menjadi mimpi buruk yang parahnya terus terulang setiap pekan di hidupku.
  Mungkin pepatah tua itu benar. Nama adalah doa. Tapi aku tidak tahu apa doa yang orang tuaku inginkan dengan memberi nama ini kepadaku. Giacomo Casanova, seorang laki - laki biasa yang hidup di Italia beberapa abad lalu, pernah menggemparkan dunia dengan kisah hidupnya yang telah menaklukkan ratusan wanita, mulai dari putri raja hingga wanita tuna susila. Dan rupanya orang tuaku ingin mengulangi kisah itu dengan menamai aku, anaknya sendiri dengan nama yang sama dengan orang itu. Benar saja, sejak umurku 13 tahun, mulai banyak wanita tidak jelas yang mendekatiku, padahal aku hanya orang biasa, tidak punya kekayaan berlebih, apalagi ketampanan, yang kumiliki hanyalah kata - kata indah dan pujian yang memang pantas dikatakan untuk seorang wanita. Tapi tetap saja, hingga umurku yang ke tujuh belas ini, masih saja banyak wanita yang menyukaiku, tapi entah mengapa, hanya ada dua wanita yang bisa membekas dihatiku.
  Nadia dan Firda, dua wanita semi jenius yang belakangan ini mengisi celah hatiku. Aku tidak tahu kenapa takdir mempertemukanku dengan mereka berdua. Firda adalah teman lamaku di sekolah dasar. Dia tipikal orang yang terlalu banyak mempelajari ilmu eksak. Tapi terkadang kata - katanya dapat membuatku terkagum - kagum. Berbeda dengan Nadia. Nadia adalah teman waktu SMP dulu, Dia adalah tipe orang yang terlalu banyak membaca novel. Entah itu novel cinta, misteri, bahkan novel detektif sekalipun. Tidak terhitung jumlah novel yang telah dibeli olehnya. Memang kedua wanita ini berbeda, tetapi mereka memiliki persamaan mendasar, yaitu pola pikir mereka yang sudah kebal terhadap kata - kata indah seorang lelaki. Dan mungkin hal itulah yang membuatku semakin tertarik dengan mereka.
  Saat ku akan melanjutkan lamunanku tentang mereka, telpon masuk menggangguku, ternyata itu dari temanku, Rico. "cie yang dari pagi udah di sms banyak orang" Kata - kata itu membuatku bosan karena setiap minggu pasti ia mengatakan salam yang sama "azz, ada apa pagi - pagi telpon?"
"kan sekarang hari Minggu, ayo pergi jalan - jalan!"
"iya iya, enaknya ngajak Firda apa Nadia?"
"terserahlah, aku tunggu jam sepuluh di tempat biasanya"
"oke"
  Begitu menutup pembicaraanku dengan Rico, pikiranku mulai terganggu dengan pilihan yang semakin membingungkan ini, Nadia atau Firda? Tak ingin terus terganggu dengan hal itu, langsung saja kuajak Firda karena aku tahu kebiasaan Nadia di hari Minggu yaitu pergi ke toko buku untuk mencari novel baru, dan akupun tidak bisa mengganggunya saat ia melaksanakan kebiasaannya itu.
Ini sudah jam setengah sebelas, dan aku masih belum melihat tanda - tanda datangnya Rico, aku merasa malu pada Firda karena harus membuatnya menunggu selama ini, tiba - tiba ia bertanya kepadaku, "masih lama ya?"
"mmm nggak tahu juga, maaf ya bikin kamu nunggu"
"ah biasa kok hehe"
"tapi kan laki - laki nggak boleh buat wanita nunggu, apa lagi selama ini"
"kalau hanya raga ini yang menunggu tidak apa - apa, yang paling menyakitkan jika hati ini yang dipaksa menunggu kepastian yang tak kunjung datang dari seseorang, rasa sakit tak terkira pasti akan terasa, sekuat apapun wanita itu"
  Tidak kuduga jika dia akan mengatakan hal itu, apakah itu jeritan hatinya? Atau itu hanya sekedar kata puitis lain yang jarang ia ucapkan? Mungkin hanya itu yang dapat kupikirkan saat ini, aku tidak dapat berpikir dengan jernih saat ini. Tiba - tiba klakson sepeda motor mengagetkanku, ternyata Rico baru datang, tanpa rasa bersalah dia bilang sepedanya mogok sehingga perjalanannya terganggu. Klise sekali jika mendengar Rico yang mengatakan hal itu.
  Tanpa banyak bicara lagi, kami langsung berangkat. Perhentian pertama kami adalah toko konsol game, rupanya tujuan Rico mengajakku karena dia tahu aku sangat cermat dalam mengamati segala sesuatu yang berhubungan dengan game dan benda elektronik. Dan terbukti, begitu sampai disana, Rico langsung memintaku untuk memilihkan sebuah Nintendo 3DS untuknya, langsung saja ku melihat - lihat stok barang yang tersedia, hanya dalam waktu 5 menit sebuah Nintendo 3DS berwarna biru muda menarik perhatianku, karena heran, Rico bertanya kepadaku, "kenapa biru muda?"
"biru muda itu warna kesukaan Nadia, tapi jangan bilang Firda"
"oke bos!"
  Setelah membeli konsol baru untuk Rico, dia mengajakku ke tempat lain, rupanya Rico mengajakku mencari game yang pas untuk konsol barunya itu, langsung saja aku mengusulkan kepadanya untuk mencari tipe game strategi, rupanya Rico keheranan lagi melihat seleraku yang aneh. "kenapa strategi?"
"permainan strategi dapat mengasah otak kiri dan otak kanan, sekaligus mengubah pola pikirmu, mungkin suatu saat kamu bisa jadi penerus Casanova, hehe"
"seribu tahun lagi"
"apanya?"
"jadi penerus casanova"
"kamu nggak perlu apa - apa kok buat jadi penerus casanova, yang penting perhatian hehehe"
"tapi itu nggak semudah yang kamu omong!"
"ahh sudahlah"
  Sekarang sudah pukul dua belas tepat, Rico mengajakku makan, dan aku tersadar, kalau dari tadi aku mengacuhkan wanita yang dari tadi berada di sampingku, dia diam saja dari tadi, perasaan bersalah menghampiriku, karena dia tidak mengucapkan sepatah katapun sejak tadi, untuk menebus kesalahanku, aku mengajaknya makan di tempat biasanya aku dan Nadia makan, aku tidak tahu kenapa memilih tempat ini, padahal aku selalu mendapat firasat buruk jika makan disini, tapi tetap saja egoku bersikeras ingin makan disini.
  setelah memesan makanan, firasat burukku terbukti. Aku melihat Nadia sedang makan di meja lain di belakangku, Aku berusaha tetap tenang dan makan seperti biasanya, rupanya Rico menyadari kegelisahanku karena dia juga tahu kalau Nadia ada dibelakangku. 
   setelah makan, kami bertiga segera beranjak pergi, dan tak diduga - duga, Nadia tidak sengaja menabrakku saat ia juga akan pergi, "eh maaf ya.... Casanova? Kok kamu disini? Dan dia siapa?" 
"Casanova, dia siapa?!"
"jadi selama ini bukan cuma aku?!"
"jadi ini alasanmu gantung aku?!"
"lebih baik aku pergi!"
"aku nggak punya alasan disini lagi, aku pergi"
"tapi Nad!! Fir!!" mereka tak menggubris teriakanku. Mereka pergi dalam sekejap mata, meninggalkakanku dan Rico disini.
  Rico mencoba menenangkanku, tapi tetap saja, hatiku sakit saat mereka berdua, orang yang paling kucintai, pergi begitu saja karena keegoisanku tidak bisa memilih diantara mereka berdua. Mengetahui keadaan hatiku yang seperti itu, Rico mengajakku pulang, dengan terpaksa, aku mengiyakan ajakannya. Siang itu menjadi hari paling penting untukku dan membentuk kepribadianku seperti ini
  Begitu pulang, Rico berkata kepadaku, "mungkin ini doa orang tuamu untukmu" 
"apa? nggak punya pacar?"
"bukan, tapi setia, bijaksana, dan nggak serakah, hahaha" 
"azzz"
  walaupun terdengar seperti mengada - ada, tapi jika dipikir - pikir Rico benar, mungkin orang tuaku menamaiku dengan nama ini karena mereka tahu hidupku akan jadi seperti ini, dan hingga mereka telah tiada kini, pasti mereka akan melihatku dari atas sana, sambil berharap kalau doa mereka terkabulkan
  sekarang, aku sudah tidak seperti dulu lagi, aku cenderung diam atau bersikap dingin kepada seorang wanita, karena takut hal yang sama akan terulang lagi. Firda dan Nadia tidak pernah menghubungiku lagi, dan aku lebih senang menikmati kesendirianku, ya, kesendirian yang setia menemaniku.

Jumat, 22 Maret 2013

Muncul Setalah Lama di Perut Bumi

Beberapa hari lalu gue dapet tugas untuk ngebuat sebuah cerpen dan cerpen yang aku ambil bergenre komedi. kenapa komedi karena bukan romantis karena aku  lebih enjoy klo cerita komedi daripada yang lain yaahhh.... mengingat gue gak pernah ngeblog lagi dan mengingat Alam yang hmpir mengambil alih blog ini maka aku mencoba meluangkan waktu untuk nulis lagi. dan kali ini gue akan post cerpen yang gue buat sekitar 2 hari lalu. karena cerita ini untuk guru jadi bahasanya juga gue perhalus. jadi nikmatilah


yaaahhh.... walau kupikir ini udah semacam muncul setalah lama di perut bumi.



Robot terbaik untuk rico

            Rico,Aku,dan Alam adalah sahabat dari sejak taman bermain. Kami selalu bersama setiap harinya. Tapi saat Rico lulus dari SD dia terpaksa pindah ke Tokyo karena ayahnya memiliki pekerjaan disana. Rico di Tokyo selama 3 tahun dan rencananya minggu ini dia akan pulang. Karena Rico sangat suka dengan robot jadi untuk menyambut kepulangannya aku dan Alam berencana untuk memberikannya robot dengan versi terbaru.
            Keesokan harinya aku dan Alam pergi ke Mall ternama di kota ini. Setelah sampai disana kami tidak langsung mencari hadiahnya itu melainkan bermain di Time Zone. Kami bermain disana sampai lupa tujuan utama kita ke Mall itu. Saat kita di tempat parkir untuk pulang Alam berkata,”Fit apa kamu tidak lupa sesuatu” “hmm iya sih aku seperti melupakan sesuatu tapi aku tidak tahu apa itu”, jawab ku. Sesaat kemudian ada anak yang keluar dari mall sambil menangis karena ingin sekali dibelikan mainan robot. Dan saat itulah aku dan Alam ingat apa yang kami lupakan. Kami akhirnya memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mall tersebut dan mencari Toko yang menjual robot yang kami maksud
            Saat berada di Toko kami menemukan robot itu. Tapi setelah kami melihat harga robot itu kami menjadi ragu untuk membelikan Rico sebuah robot dengan versi terbaru itu. “Permisi apa harga robot ini tidak bisa turun?”, tanya Alam dengan muka polos nya “oh tidak bisa soalnya ini robot versi terbaru yang asli buatan jepang, jika memang kamu mau beli dengan harga yang murah coba saja beli yang barang yang sudah bekas tidak beda jauh dengan barang aslinya, hanya saja barang bekas ini buatan cina” jawab seorang pelayan  tersebut. “Ok lam ak hanya punya uang Rp 50,000 sedangkan harganya Rp 350,000 kamu sekrang bawa uang berapa?”,tanya ku “aku bawa Rp 300,000 sih”, jawab Alam. Menurut buku yang selama ini ku pelajari situasi yang Alam rasakan adalah situasi bingung antara ya dan tidak. Karena aku sudah mengerti situasi ini maka jalan paling bijak adalah meyakinkan dia untuk mau mengeluarkan uang Rp 300,000. “Lam teman kita sangat ingin kejutan dari kita, ingat dulu saat SD dia selalu sendiri dan tidak punya teman selain kita, apakah kau tidak mau menolongnya dari jurang kesendirian itu dengan cara menyumbangkan uang Rp300,000 mu itu”, Kata ku kepada Alam .
“ya baiklah Fit ini Rp 300,000 buat kebahagiaannya Rico” balas Alam “kamu memang benar benar sahabat terbaik, semoga sumbangan ini bisa berguna untuk Rico”, balas ku. Kadang aku berfikir jika Alam memang benar benar sahabatku, tapi kadang aku berfikir Alam itu sebuah mesin ATM berjalan yang sangat mudah dibodohi.
            Besoknya Rico menghubungi ku,“Fit aku sampai di Indonesia sekitar jam 8 malam nanti dan baru sampai malang sekitar jam 12 malam”. Setiap satu jam sekali Rico selalu menghubungi ku kata Rico dia sangat kangen dengan aku dan Alam, ak tidak mengerti definisi kangen yang dia maksud seperti apa, karena terakhir dia kangen dengan kami itu dalam artian yang berbeda. Dia kangen untuk pinjem uang dari Alam dan membodohi ku untuk menjadi seperti pelayannya. Karena pada hakikatnya diantara kita dialah yang paling pintar untuk hal-hal memanfaatkan seseorang. “oh ya besok lusa rencananya aku dan Alam ingin pergi main ke rumah mu, itu bukan masalahkan?”, tanya ku kepada Rico “bukan masalah jika kamu ke rumah ku dengan membawa PS3 mu dan setidaknya membantuku membersihkan kamar ku” jawab Rico. Bukan masalah jika aku harus membawa PS3 ku kerumah Rico tapi yang menjadi masalah permintaan yang terakhir, karena walaupun aku sudah berusaha keras untuk membantunya untuk membersihkan kamar itu, tapi kebersihan itu hanya berjangka waktu 5 jam saja karena setelah itu semua kembali seperti keadaan semula. Tapi keadaan semula yang ku maksud adalah keadaan semula saat aku belum membersihkan kamar itu.”baiklah aku akan membersihkannya seperti biasanya” jawab ku dengan muka pasrah. Aku juga tidak mengerti kenapa aku selalu mau dibuatnya menjadi pelayan yang selalu tunduk dengan muka pasrah.
            Besoknya aku dan Alam bertemu untuk merencanakan pemberian hadiah itu. “Menurutku cara memberikannya sebaiknya dengan cara yang tidak biasa, jadi saat Rico ke kamar mandi cobalah kamu kunci dia di kamar mandi itu lalu setelah 2 jam kita lempar beberapa telur melalui jendela yang ada di atas kamar mandinya, setelah dia telah banyak terkena lemparan telur kita baru terakhir kita lempar hadiah kita” kata Alam dengan yakin. Aku juga kadang berfikir jika Alam itu orang yang tidak bisa membedakan antara mendapatkan simpati dari sahabat dengan mendapatkan musuh. Atau dia juga orang yang tidak bisa membedakan antar telur dengan uang Rp 350.000. “Lam ku rasa itu bukan ide yang benar benar bagus

lebih baik kita ke masjid untuk solat ashar dan berdoa agar mendapatkan pencerahan” jawabku singkat. Walau sebenarnya aku juga berdoa agar otak Alam mendapatkan banyak pencerahan.
            Setelah pulang dari masjid kami pergi ke rumah ku untuk bermain seperti biasa dan akhirnya Alam memutuskan untuk menginap di rumah ku karena dia lupa jika dia tidak membawa kunci rumahnya sendiri sedangkan keluarganya pergi keluar kota untuk 3 hari. Akhirnya kita bermain sampai larut malam. Keesokan harinya tepat jam 5 pagi Alam membangunkan ku dari tidur ”hey fit udah jam 5 ayo cepat bangun nanti kita kesiangan loh”,kata Alam “Lam apa kamu tidak mengerti konsep ruang dan waktu? ini masih pagi sekali liat jam itu masih jam 4 pagi dan apakah kau mengerti jika siang itu masih 8 jam lagi?”, jawab ku kesal.
            Siangnya kita ke rumah rico seperti janji ku kemarin lusa pada Rico. Sesampainya disana kami langsung bermain di kamarnya tapi seperti biasanya sebelum kami bermain di kamar itu, kami harus melakukan kegiatan wajib yaitu makan siang. Aku dan Alam selalu makan siang dulu di rumah Rico karena menurut kami di rumah itu surganya makanan. Mengingat pagi tadi kami harus membelah 2 mie instant, jadi setidaknya siang ini kami tidak menderita kelaparan.
            setelah kenyang kami langsung bermain di kamar Rico. Setelah 30 menit di kamar itu, aku menyadari sesuatu yang membuatku terdiam. Aku terdiam karena aku baru menyadari di atas lemari Rico ada robot dengan versi terbaru sama seperti yang ku beli bersama Alam. Setelah itu aku mengajak Alam keluar dari kamar Rico. “Lam apa kamu menyadari masalah apa yang kita hadapi sekarang?”,tanya ku “Masalah? Apakah masalah yang kau maksud itu kita yang selalu kalah jika bermain game pertarungan melawan Rico?”,jawab Alam bingung “bukan bodoh kalau yang itu adalah masalah kita sejak lama, tapi masalah yang lebih serius adalah Rico punya robot sama seperti yang kita beli, sekarang kita harus membuat rencana agar kita tidak rugi membuang uang Rp350.000”. kami akhirnya menyusun rencana dengan sangat serius di kamar mandi Rico. Karena tempat itu biasanya banyak memberikan inspirasi. Setelah 10 menit kami akhirnya selesai menyusun rencana dengan baik dan kami segera kembali ke kamar Rico
            “Rico itu robot keren sekali boleh aku pinjem?” tanya Alam “boleh saja tapi ku mohon jangan rusak yang satu itu karena robot itu adalah robot dengan versi terbaru, dan kurasa robot itu lebih berharga dari hidupku, jadi tolong bermain lah dengan damai kali ini”. Jawab Rico “jadi Robot ini lebih berharga dari hidupmu ya,    baiklah aku akan bermain robot ini dengan Fitrah di luar” balas Alam. Rico yang curiga apa yang akan dilakukan oleh aku dan Alam dengan robot kesayangannya itu memutuskan untuk ikut keluar rumah
            “ok Lam taruh robot itu disana, aku sudah lama tidak menggunakan senapan ku ini dan kurasa aku butuh sasaran yang sangat berharga agar niatan ku untuk menembak jadi bertambah besar dan jika niatan ku bertambah besar maka keakuratan menembak ku akan ikut bertambah”,kata ku dengan lantang. Rico yang melihat jika robotnya menjadi sasaran tembak sempat tidak menyangka dan saat aku sudah menarik pelatuk senapan ku seketika itu robot kesayangan Rico hancur. Tiba – tiba suasana menjadi hening, Rico yang terdiam karena robot tercintanya hancur di depan matanya, aku yang terdiam karena berhasil dengan sempurna mengahancurkan robot itu, dan Alam yang terdiam karena dia tidak mengerti apa yang terjadi. Setelah robot itu hancur tiba - tiba rico duduk dan menangis dan kurasa itu kedua kalinya dia menangis setelah sebelumnya dia menangis karena lupa password facebooknya sendiri.
            Aku dengan tersenyum menghampirinya dan memberikan hadiah kepulangannya itu “aku dan Alam memberikan hadiah robot ini untuk hadiah kepulangan mu tapi kami tidak menyangka kau sudah punya jadi kami terpaksa menghancurkan punya mu yang lama dan memberikannya yang baru” kata ku “Aku juga tidak menyangka kalian akan memberikan hadiah atas kepulangan ku, kalian memang benar sahabat terbaiku,sebagai gantinya aku akan berikan makan malam sekaligus minumannya” balas Rico dengan senyuman. Alam dan Rico langsung kembali ke kamar tapi aku harus membereskan kepingan robot Rico dulu dan mengembalikan senapan ku kerumah. Tapi semua kembali hening saat aku mengambil satu kepingan dan terdapat tulisan made in japan. Sebuah kalimat yang mengartikan bahwa robot yang dibeli Rico adalah robot yang asli dari jepang dan harganya bisa sampai jutaan rupiah. Di hati kecil ku ak merasa sangat prihatin dengan Rico tapi di sisi lain senyuman tadi menandakan jika robot yang aku dan Alam beri adalah
robot terbaik untuk Rico.

Rabu, 13 Maret 2013

locked door and the rightest key

skali lagi, yang ngepost ini bukan fitrah, tapi alam (lagi)
dan walaupun judulnya pintu dan kunci, tapi ini gk ada hubungannya ama tukang bikin kunci. gue pake judul kayak gini karena keingetan ama quotenya magoichi saika, hero di SW(Samurai Warrior) "locked door is like a woman, you just need to now where is the weakness" ama perumpamaan orang2 "cowok itu kayak kunci dan cewek itu kayak pintu, pintu yang bisa dibuka banyak kunci itu pintu rusak, tapi kunci yang bisa ngebuka banyak pintu itu baru kunci istimewa" jadi kesimpulannya gue bakal ngepost tentang cowok dan cewek, siap2 galau yak
gue tertarik bikin post ini gara2 senin kemaren gue nginep di rumahnya fitrah, dengan berharap bisa donwload sesuatu atau paling gak bisa numpang ngerjain pr di rumahnya si fitrah tapi itu semua berubah saat...

L(alam): ckckkckckckckckckck(ngegame)
F(fitrah): lam, tlg alihin pembicaraan nih (nyodorin hape)
L: emang knp?
F: lagi males nih ngomong beginian ama si *****(nama cewek disamarkan)
L: ya udah sini
F: oh ya gue tinggal bentaran ya?
L: iyadeh iya -_-
(few minute later)
L: damn! lag! (ngegame)
F: gimana? udah belom?
L: udah, tuh (nunjuk hape)
F: lo bilang ap?
L: liat aja sendiri
F:mmmm (baca inbox) loh kok lo nanyain dia besok kemana?
L: lo bilang ngalihin, ya udah, gitu aja cukup
F: tapi kan gak gini.....(mikir) bentar lam ide lo itu jenius!!
L: heh? jenius?
F: iyalah, kan gue bisa ajak dia nge-date
L oh iya ya (pokerface)
F: lo bisa lanjutin gak?
L: yaudah, i'll try it
(few minute again)
F: gimana? dia gak mau ya?
L: baca aja sendiri
F: eh sumpah dia mau
L: ya gitu deh, padahal kalo tipe cewekku aku gituin pasti gagal
F: lo emang jenius!!
L: dari dulu, tapi lo mau ngajak dia kemana?
F: ke *****(menyebut nama mall) aja lah, sekalian ngajak si Roy
L: up 2 u
besoknya, kita langsung ngrencanain segala persiapan2 dr FAR yang hasilnya jadi kayak tim SPK galau. tapi ada satu kesalahan dalam rencana fitrah, yaitu budget. saat kita ke mall, budget kita gak boleh kurang dari 20k kalo sendiri dan 30k kalo bareng cewek(jaga2 nraktir) tapi fitrah cuma bawa modal awal sekitar 12k. ya, aku tau dia sangat payah(baca: kurang perhitungan) kalo masalah budget.
akhirnya fitrah ketemuan ama cewek yg aku ajakin diajakin ama dia. not bad, tapi kalo liat struktur tubuhnya aku 80% yakin estrogennya blum bekerja sempurna, tapi nggakpapalah, kita(gue ama roy) nggak ngliat cewek dari struktur tubuhnya, kita liat pola fikirnya dulu fisik nomer 3. setelah beberapa menit diskusi bareng roy ttg cewek, akhirnya fitrah ngajak berangkat, waktu pertama ngliat si firah boncengan, awalya biasa aja, tapi akhirnya aku tau kalo fitrah gak bawa helm, ah dasar, kebiasaan berangkat sendiri
waktu sampe mall, gue ama roy satu pikiran kalo fitrah ama cewek hampir-gebetan nya fitrah itu lebih mirip kakak beradek daripada pasangan ngedate, waktu di dalem, kita berdua lebih ngenes lagi karna kita kayak bodyguard yg ngawal tuan putri ama kakaknya beli buku. waktu liat mereka berdua, gue jadi inget kalo selama ini gue gk pernah kayak gitu, gue bisa naklukin cewek kalo gue pake 'identitas' org lain, tapi kalo gue sebagai gue sendiri, gue lebih hina dari fitrah yang pengemis cinta itu, gue kayak password breaker yang bisa buka semua pintu elektrik di dunia, tapi pintu rumah gue dari kayu, jadi semacam useless, tapi setelah gue pikir2 lagi, emang gitu esensi hidup yg sebenernya, kadang kita nemuin pintu elektrik yang bagus, mewah, tapi kita sendiri kunci yang cuma bisa dipake di gembok besi karatan, sekalinya kita nemu pintu yang bener, ternyata dunia yang ada dibalik pintu itu gk seindah yang kita kira, yang kita pikir cuma tawa, senang, bahagia, dan hal indah lainnya, tanpa kita tau kalo di sisi baliknya ada tangis, amarah, kebohongan, dan derita, jadi kadang buat buka banyak pintu kita harus berubah-ubah bentuk kunci. tapi kalo buat buka pintu paling sempurna buat kita, kita cuma butuh satu bentuk kunci buat pintu itu, bentuk kunci kita sendiri.walau ada apapun dibalik pintu itu, kita tetep harus ngejalaninnya. so be yourself :)

bacaan gk penting --"

hello temen2 ^^ kali ini bukan fitrah yg ngepost, melainkan temennya yang bernama ALAM *jreng jreng* *alay*
kalo kalian update ama blog ini, fitrah pernah nyeritain gue sebagai salah satu temennya yg gila elektro (baca FAR) dan sebagai salah satu temennya yang diumpamain sebagai merpati putih, (baca titik terang) walau gue gak tau apa hubungannya 10 besar ama merpati. just info, skarang gue masuk salah satu SMA ternama di Malang yang pernah dicritain juga ama si monyet gila (baca this is the rule of life). jadi kesimpulannya, setiap yang gue lakuin pasti bakalan dibikin post ama si monyet hepatitis.
to the point aja, sebenernya gue minjem blog ini cuma buat curhat, ya, curhat, gk penting kan? tapi setelah dipikir2 daripada masalah disimpen sendiri malah bikin sakit mental ntar malah susah mending disalurin dalam bentuk blog ini, yah itung2 buat ngramein blog ini yang udah jadi semacam peternakan virus ganas -,-
sebenernya gue mau curhat tentang 1 minggu paling aneh dalam hidup ini, yaitu minggu kemaren. dimulai dari hari senin yang biasa2 aja, berubah jadi selasa yang agak horor karena percobaan fisika yang udah maen bakar2an aja, untung aja gue sigap dalam bertindak, sekali gk sigap,hampir aja gue jadi ayam panggang *alay lagi*
di hari itu juga, most unforgetable moment, entah kesurupan setan dari mana atau mungkin kesiram spiritus bekas percobaan fisika tadi tiba2 ada ide buat nembak cewek, langsung aja gue blg "kamu mau gak jadi pacarku?" dengan harap2 cemas setengah ketiduran tiba2 dia jawab"ntar aku pikir2 dulu" gue pikir dia bakal bilang "aku pikir dulu ya, 3 thn" bisa2 gue udah jadi sejenis kloning gagal dari justin bieber zayn malik. terus gue blg aja, "ya udah, 3 hari ya?" dan setelah itu dia gak bales sms gue lagi. selama 3 harii gue gk sms, telpon, atopun ngehubungin dia, bukannya mau jaim, tapi emang nggak ada pulsa --v
akhirnya 3 hari pun berlalu, hari itu gue galau banget, bukan karena mau nunggu jawaban, tapi gara2 lupa ngerjain pr di hari itu, hampir seharian gue keringet dingin sambil ngarepin kalo gurunya lupa prnya, tiba2 pas pelajaran itu guru, gurunya langsung bilang ''bentuk kelompok 9 org'gue langsung bersyukur pas gurunya udah lupa masalah pr minggu lalu, gue sempet mikir kalo dia abis kena sinar penghilang ingatan kayak di IMB MIB. pas tugas disuruh kelompok itu, kita disuruh bikin yel2 yang aneh2, karena gue sigap(lagi) gue langsung usul bikin yel2 pake lagu i heart you aitakatta, alhasil jadilah yel2 bagus yang agak random, pas pulang sekolah gue langsung sholat jum'at di sebelah sekolahan. dan mungkin karena setan masih nempel atau mungkin spiritus bekas percobaan fisika kemaren ketelen, aku bisa sampek ketiduran di masjid dan parahnya lagi gak ada yang bangunin gue sampe ceramahnya udah selesai, eh ternyata baru dibangunin pas udah mau al fatihah pertama, gue udah ngerasa kayak pendosa banget hari itu.abis shalat jum'at tiba2 hape geter2, ternyata inbox yg paling ditunggu2 datang jg. setelah gue baca "maaf ya lam...." kata2 selanjutnya tiba2 berubah jadi semacam sandi morse yang biki gak kuat bacanya. pertamanya gue bersikap sok cool dgn tenang aja pas ditanyain temen gue. tapi pas gue pulang baru gue sadar kalo patah hati itu kayak racun ular, awalnya biasa tapi akhirnya membunuh, besoknya gue masang wajah pokerface hampir seharian. sampek akhirnya gue diajakin maen osu ama temen gue. FYI, osu itu sejenis game yg basisnya musik, jadi kayak guitar hero ama bishi bashi, tapi lebih susah dan random. dan yang bikin gue gk galau lagi, gue di beri tau kalo bakal ada turnamen osu di SMA tetangga. akhirnya gue lupain semua kesedihan yg cuma bikin galau aja dan gue mulai hell training gue!!! \(^o^)/
maybe that is  more than boring for you to read this post, but at least i feel more "light" after write this, thanks for read this, ciao :)